Thursday, February 16, 2012

Disabilitas Belajar

Disabilitas Belajar

Disabilitas belajar merujuk pada kondisi tidak memadainya perkembangan dalam suatu bidang akademik tertentu, bahasa, berbicara, atau keterampilan motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, autisme, gangguan fisik yang dapat terlihat, atau kurangnya kesempatan pendidikan. Anak-anak yang mengalami gangguan ini umumnya memiliki intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun mengalami kesulitan mempelajari beberapa keterampilan tertentu (misal aritmatika atau membaca) sehingga kemajuan mereka di sekolah menjadi terhambat. Disabilitas belajar untuk menggabungkan tiga gangguan yang tercantum dalam DSM-IV-TR yaitu : gangguan perkembangan belajar, gangguan berkomunikasi, dan gangguan keterampilan motorik.
  • Gangguan Perkembangan Belajar
Kriteria Gangguan Perkembangan Belajar dalam DSM-IV-TR :
  1. Prestasi dalam bidang membaca, berhitung atau menulis ekspresif di bawah tingkat yang diharapkan sesuai usia penderita, pendidikan, dan intelegensi.
  2. Sangat menghambat performa akdemik atau aktivitas sehari-hari.Gangguan perkembangan belajar dibagi menjadi tiga kategori.  Tidak satupun dari diagnosis yang tepat jika disabilitas tersebut dapat disebabkan oleh defisit sensori, seperti masalah visual atau pendengaran.
  3. Anak dengan gangguan membaca (disleksia) mengalami kesulitan besar untuk mengenali kata, memahami bacaan, serta umumnya juga menulis ejaan. Masalah ini terus dialami hingga dewasa. Gangguan ini terjadi 5-10 persen anak usia sekolah, tidak menghambat penderitanya untuk berprestasi.
  4. Gangguan menulis ekspresif menggambarkan hendaya dalam kemampuan untuk menyusun kata tertulis (termasuk kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa atau tanda baca, atau tulisan tangan yang buruk) yang cukup parah sehingga dapat sangat menghambat prestasi akademik atau aktivitas sehari-hari.
  5. Anak-anak dengan gangguan berhitung dapat mengalami kesulitan dalam mengingat fakta-fakta secara cepat dan akurat, menghitung objek dengan benar dan cepat, atau mengurutkan angka-angka dalam kolom-kolom.
  • Gangguan Komunikasi
Beberapa kategori gangguan berkomunikasi, antara lain :
  1. Gangguan berbahasa ekspresif, dimana anak mengalami kesulitan mengekspreksikan dirinya dalam berbicara. Anak tampak sangat ingin berkomunikasi tetapi sangat sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat. Misalnya tidak mampu mengucapkan kata mobil saat menunjuk sebuah mobil yang melintas. Kata-kat yang sudah terkuasai terlupakan oleh kata-kata yang baru dikuasai, dan penggunaan struktur bahasa sangat di bawah tingkat usianya. 
  2. Gangguan fonetik, dimana anak menguasai dan mampu mempegunakan perbendaharaan kata dalam jumlah besar tetapi tidak dapat mengucapkannya dengan jelas, contohnya biru diucapkan biu. Mereka tidak menguasai artikulasi suara dari huruf-huruf yang dikuasai terkemudian, seperti r, s, t, f, z, l, dan c.  
  3. Gagap, yaitu gangguan kefasihan verbal yang ditandai dengan satu atau lebih pola bicara berikut ini : seringnya pengulangan atau pemanjangan pengucapan konsonan atau vokal, jeda yang lama antara pengucapan satu kata dengan kata berikutnya, mengganti kata-kata yang sulit dengan kata-kata yang mudah diucapkan, dan mengulang kata. Jumlah laki-laki yang mengalami masalah ini sekitar 3 kali lebih banyak dari perempuan, biasanya muncul sekitar usia 5 tahun dan hampir selalu sebelum usia 10 tahun. DSM memperkirakan bahwa 80% indivisu yang gagap dapat sembuh tanpa intervensi profesional sebelum penderita menmcapai usia 16 tahun.
  • Gangguan Keterampilan Motorik
Disebut juga gangguan komunikasi perkembangan dimana seorang anak mengalami hendaya parah dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi mental atau gangguan fisik lain yang telah dikenal sebagai serebral palsi. Anak mengalami kesulitan menalikan sepatu dan mengancingkan baju, dan bila berusia lebih besar kesulitan membuat suatu bangun, bermain bola, dan menggambar atau menulis. Diagnosis hanya ditegakkan bila hendaya tersebut sangat menghambat prestasi akademik atau aktivitas sehai-hari.
Etiologi Disabilitas Belajar
    a. Etiologi Disleksia
    Kelemahan inti yang membentuk disleksia mencakup berbagai masalah dalam proses-proses visual/pendengaran dan bahasa. Penelitian menunjukkan adanya satu masalah atau lebih dalam pemrosesan bahasa yang dapat mendasari disleksia, termasuk persepsi bicara dan analisis bunyi bahasa ucapan dan hubungannya dengan kata-kata tertulis (Mann & Braddy, 1988). Beberapa anak tertentu lebih mungkin mengalami disleksia, yaitu : mereka yang mengalami kesulitan mengenali sajak atau puisi di usia 4 tahun (Bradley & Bryant, 1985); mengalami kesulitan menyebutkan nama objek familiar dengan cepat pada usia 5 tahun (Scarborough, 1990); dan mereka yang terlambat menguasai berbagai aturan bentuk kalimat pada usia 2,5 tahun (Scarborough, 1990). Bukti lain, bahwa berbagai studi keluarga dan anak kembar menegaskan bahwa terdapat komponen keturunan dalam disleksia, yang kemungkinan dikendalikan oleh kromosom 6 (Cardon dkk. ,1994 ;Fisher dkk. ,1999; Gayan dkk. ,1999; Grigoreko dkk. , 1997)
    b.Etiologi Gangguan Berhitung
    Terdapat tiga subtipe gangguan berhitung menurut para ahli. Pertama, kelemahan pada memori verbal semantik dan memicu timbulnya masalah dalam mengingat fakta-fakta aritmatik, bahkan setelah melalui latihan ekstensif. Tipe ini tampaknya berhubungan dengan beberapa disfungsi pada belahan kiri otak dan seringkali terjadi bersamaan dengan gangguan membaca.
    Kedua, menyangkut penggunaan strategi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan dalam menyelesaikan soal-soal aritmatik dan seringnya melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal sederhana.
    Ketiga, jarang terjadi yaitu yang menyangkut hendaya keterampilan visuospasial, yang mengakibatkan kesalahan dalam mengurutkan angka-angka dalam kolom atau melakukan kesalahan menempatkan angka (meletakkan poin desimal di tempat yang salah).
    Secara khusus, tipe disabilitas berhitung yang menyangkut hendaya memori semantik merupakan tipe yang paling mungkin diturunkan. Sebuah studi terhadap lebih dari 250 pasangan kembar menunjukkan bahwa faktor-faktor genetis yang sama mendasari kelemahan membaca dan berhitung pada anak-anak yang mengalami kedua gangguan tersebut (Gillis & DeFries, 1991).
    Penanganan Disabilitas Belajar
      Berbagai program penanganan harus memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengalami rasa kemampuan dan self efficacy, mengurangi masalah behavioral yang diakibatkan oleh rasa frustrasi, mencakup strategi untuk mengatasi masalah penyesuaian masalah sosial dan emosional sekunder yang mereka alami.
      Intervensi untuk Gangguan Belajar (Lyon & Moats, 1988)
      1. Model Psikoedukasi. Menekankan pada kekuatan-kekuatan dan preferensi-preferensi anak dari pada usaha untuk mengoreksi defisiensi yang mendasarinya. Misalnya anak yang menyimpan informasi auditori lebih baik dibanding visual akan diajar secara verbal, misalnya mengguanakan rekaman pita, dan bukan materi-materi visual. 
      2. Model Behavioral. Mengasumsikan bahwa belajar akademik dibangun diatas hierarki ketermpilan-keterampilan dasar, atau ’perilaku yang memampukan (enabling behaviours)”. Kompetensi belajar anak akan dinilai untuk menentukan letak defisiensi dalam hierarki keterampilan. Program intruksi dan penguatan perilaku yang disusun secara individual akan membantu anak. 
      3. Model Medis. Mengasumsikan bahwa gangguan belajar merefleksikan dalam pengolahan informasi yang memiliki dasar biologis. Program-program harus diadaptasi untuk memperhatikan defisit-defisit yang mendasarinya ini dan disesuaikan dengan kebiutuhan anak (Levine, 2000). 
      4. Model Linguistik. Terfokus pada defisiensi dasar pada bahasa anak. Menekankan intruksi dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan cara yang logis, berurutan, dan multi indrawi, seperti membaca dengan keras seraya disupervisi dengan teliti. Model ini mengajarkan keterampilan bahasa secara bertahap, membantu murid-murid menangkap struktur dan meggunakan kata-kata (Shaywitz, 1998; Wagner & Torgesen, 1987) 
      5. Model Kognitif. Berfokus pada bagaimana anak mengatur pemikiran mereka ketika belajar materi-materi akademik. Anak dibantu untuk belajar dengan (1) mengenali sifat dari tugas belajar, (2) menerapkan strategi-strategi untuk menyelesaikan tugas-tugas dan (3) memonitor kesuksesan strategi-strategi mereka.
      Para peneliti mengembangkan permainan komputer khusus dan rekaman radio yang memperlambat pengucapan bunyi. Latihan intensif dapat meningkatkan keterampilan bahasa anak yang mengalami gangguan bahasa berat .
      • untuk file lengkapnya silahkan  download disini
      • Teori - teori gagne , ausubel, brune namun didalamnya ada penambahan opsi  dari berbagai situs silahkan download disini
      • untuk salinan buku  mengurus anak - anak yang susah belajar silahkandownload disini
      • untuk cetakan asli buku "mengurus anak2 yang susah belajar "namun masih banyak halaman yang kurang silahkan download disini

      Thursday, February 2, 2012

      Lacak Teman yang Memutus Hubungan di Facebook


      Persdanetwork/Bian Harnansa
      Seorang pengguna jejaringan Facebook sedang membukan akunnya di Jakarta. Jumat (28/5/2010).
      KOMPAS.com - Selama ini pengguna Facebook tidak pernah tahu, siapa teman Facebook yang menghapus akun Facebok-nya dari daftar teman.
      Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook memang tidak membangun aplikasi untuk mengetahui hal ini. Tapi, kini pengguna Facebook bisa mengetahui siapa yang menghapusnya dari daftar teman, dengan menggunakan aplikasi.

      Nama aplikasi tersebut adalah "Unfriends Finder". Aplikasi ini tidak dibangun secara resmi oleh teknisi Facebook, sehingga Anda harus men-download terlebih dahulu.
      Setelah Anda men-download aplikasi ini, maka akan muncul tulisan "Unfriends" di kanan atas. Dalam tampilan normal, kanan atas Facebook hanya terdiri dari tulisan nama akun Anda dan Home. Nantinya setelah men-download aplikasi ini, akan ada tiga kolom, yakni nama akun Anda, tulisan Home, dan tulisan "Unfriends".

      Jika ada teman Facebook yang menghapus Anda dari daftar teman atau menolak permintaan pertemanan Anda, maka akan muncul notifikasi berwarna merah.
      Anda mungkin senang bisa mengetahui siapa saja yang sudah menghapus anda dari daftar teman atau mengetahui siapa yang menolak permintaan pertemanan dari Anda. Tapi, apakah Anda siap menghadapi kenyataan ini?

      Sebelum meng-install aplikasi ini, sebaiknya Anda berpikir ulang. Siapa tahu di kemudian hari, aplikasi ini bisa merusak pertemanan Anda di dunia nyata dengan orang-orang yang Anda ketahui melakukan penghapusan daftar teman atau menolak pertemanan di dunia maya.

      Bagaimanapun, nyatanya aplikasi ini sudah di-download oleh 44 juta lebih pengguna Facebook di seluruh dunia. Jika Anda ingin ikut meng-install aplikasi ini juga, silakan ikuti tahap-tahap berikut :
      1. Buka link berikut http://userscripts.org/scripts/show/58852
      2. JANGAN KLIK tulisan "Install", tetapi klik tulisan dibawahnya : "How do i use this?"
      3. Anda akan masuk ke halaman yang mengharuskan meng-install "Greasemonkey"
      4. Klik link "greasemonkey" untuk menginstal add-on pada browser Anda.
      5. Setelah install berhasil, Anda harus me-restart browser agar add-on berfungsi
      6. Setelah itu, kembali ke langkah nomor satu, klik link bertuliskan "Current version: Version 35 - Official Website" yang berada di tengah halaman.
      7. Setelah proses instalasi selesai, cek halaman Facebook Anda di bagian kanan atas.
      8. Tulisan "Unfriends" akan muncul di samping tulisan "Home"
      Perlu diingat, karena aplikasi ini menggunakan userscripts, maka Anda harus menerima konsuensi kehilangan aplikasi ini jika pihak Facebook mengubah konfigurasi Facebook suatu hari.
      Selamat mencoba!
      sumber kompas.com

      Manfaat Kopi Bagi Kesehatan

      Berbicara mengenai kopi, banyak orang yang masih berpendapat bahwa kopi buruk bagi kesehatan. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar. Kopi, asalkan dikonsumsi secara bijak, sebenarnya justru bermanfaat bagi kesehatan. Apa pun, bukan hanya kopi, bila dikonsumsi berlebihan pasti tidak baik.

      'Coffee Club' photo (c) 2009, anthony_p_c - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
      Manfaat Kopi

      Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.
      • Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
      • Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
      • Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
      • Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
      • Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.  Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
      • Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

      Efek Negatif Kopi

      Namun demikian, kopi juga memiliki efek negatif. Kafein sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan yang mencandu. Kafein mempengaruhi sistem kardiovaskuler seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Dampak negatif itu muncul bila Anda mengkonsumsinya secara berlebihan.
      Bagi kebanyakan orang, minum dua sampai tiga cangkir kopi tidak memberikan dampak negatif. Meminum kopi dengan frekuensi lebih dari itu bisa menimbulkan jantung berdebar-debar, sulit tidur, kepala pusing dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengkonsumsi kopi agar tidak mengantuk–misalnya karena kekurangan tidur– disarankan agar konsumsinya disebar sepanjang hari.
      Riset mengenai hubungan konsumsi kopi dengan keguguran kandungan tidak memberikan kesimpulan seragam. Tetapi, untuk amannya ibu hamil disarankan tidak minum lebih dari satu cangkir kopi sehari.
      sumber http://majalahkesehatan.com